TUGAS
MANAGEMEN RUMAH SAKIT
PERENCANAAN
STRATEGI
Di
Susun Oleh : Kelompok 2
AI
SOFIATUL AENI
201331062
PROGAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
2015
PERENCANAAN
STRATEGI
RUMAH
SAKIT SIAGA RAYA
Jl. Siaga Raya Kav 4-8, Pejaten
Barat Ps Minggu, Jakarta Selatan 12510, Indonesia
-
MOTO
“Kesembuhan
anda adalah kebahagiaan kami”
-
VISI
Menjadi
rumah sakit rujukan bedah orthopaedi dan traumatologi orthopaedi di seluruh
Indonesia
-
MISI
1. Sebagai
unggulan dalam memberikan pelayanan kesehatan paripurna dibidang orthopaedi dan
traumatologi orthopaedi yang bermutu tinggi
2. Menjamin
pelanggan melalui managemen yang mandiri dan modern tidak lepas dari sifat
profesionalisme dengan prinsip-prinsip arahan berupa kebersamaan, kesejawatan,
humanitas, integritas, dan inovatif
3. Mengembangkan
sumberdaya manusia yang profesional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bidang ilmu orthopaedi
Tahapan perencanaan
strategi :
1.
Pengumpulan data
Pengumpulan
data dari Rumah Sakit Siaga Raya terdiri dari data internal dan eksternal,
diperoleh sebagai berikut :
a. Data
Internal (Kekuatan)
·
Sudah terakreditasi penuh tingkat dasar
5 pelayanan
·
Mempunyai surat izin operasional dari
Dinas Kesehatan
·
Mempunyai unit pelayanan yang membuat
alat bantu anggota gerak (orthosis) dan pengganti anggota gerak (prosthesis)
·
Mempunyai unit pelayanan fisioterapi
·
Mempunyai alat-alat dan teknologi yang
lengkap dibanding rumah sakit yang lain
·
Pimpinan rumah sakit mempunyai komitmen
yang tinggi
·
Tenaga kesehatan di rumah sakit siaga
raya cukup
·
Mempunyai tenaga ahli khusus orthopaedi
·
Sarana dan prasaran tersedia lengkap
·
Memiliki penunjang medis MRI yang nyaman
untuk pasien
·
Bekerjasama dengan banyak provider
asuransi
·
Bekerjasam dengan banyak perusahaan
·
Tersedia jumlah dokter dibanding dengan
rumah sakit lain
·
Mempunyai dokter bedah
·
Terdapat pemerikasaan elektromiografi
(EMG)
·
Mempunyai metode terapi hemoroid yang
berguna untuk pasien
·
Mempunyai metode rekto anal repair
·
Mempunyai metode stappling
·
Yayasan dengan direksi mempunyai
koordinasi yang baik
·
Promo layanan baru pemeriksaan EMG
syaraf
b. Data
Internal (Kelemahan)
·
BOR yang dimiliki kurang dari standar,
yaitu terdapat 57 BOR
·
Pelayanan yang dilakukan hanya berfokus
pada sasaran binaragawan dan para lansia
·
Kurangnya ALOS/ lama Rawat
·
Pengoperasional listrik kurang, sehingga
pada saat pelayanan listrik sempat padam
·
Kurang dalam pelayanan umum
·
Tidak mempunyai pelayanan umum yang
lengkap
·
Kurang tersedia lahan parkir
·
Kurang memperparuhi kondisi kamar
·
Ruang tunggu poli rawat jalan kurang
besar
·
Kurangnya sumber daya manusia
·
Petugas kurang ramah
·
Akses jalan terlalu ramai hingga
menyebabkan kemacetan lalu lintas
·
Sistem-sistem pada manajemen masih
memerlukan pengembangan
·
Tenaga administrasi masih belum memadai
·
Teknis promosi yang kurang
·
Informasi mengenai produk rumah sakit
dan tarif pelayanan kepada masyarakat kurang
·
Belum luasnya segmen pasar poli klinik
orthopaedi
·
Semakin banyak rumah sakit kompetitor di
bidang orthopaedi
·
Jumlah kunjungan rawat inap poli klinik
orthopaedi mengalami penurunan
·
Termasuk dalam suatu wilayah dengan
kepadatan lalu lintas
c.
Data Peluang
·
Merupakan rumas sakit orthopaedi swasta
pertama dijakarta
·
Angka kecelakaan semakin meningkat,
terutama di daerah pasar minggu
·
Terletak dikawasan perumahan yang belum
ada rumah sakit orthopaedi
·
Merupakan kawasan yang dilalui banyak
orang
·
Pendiri rumah sakit merupakan spesialis
ahli orthopaedi
·
Merupakan rumah sakit orthopedi yang
memiliki teknologi canggih
·
Membuat program member card dengan
berbagai keuntungan bagi setiap penguunanya .
·
Rumah sakit siaga raya mengguanakan alat
alat kesehatan yang terlah terakreditasi.
·
Merupakan rumah sakit rujukan ortophedi
di terbesar Jakarta
·
Tenaga kerja yang dimiliki merupakan
orang-orang yang kompeten dibidangnya
·
Aktif dalam sosial media sehingga unggul
dalam pemanfaatan tekhnologi
·
Pendekatan sosial di masyarakat
dilakukan dengan medical check up yang dilakukan satu minggu tiga kali
·
Adanya promo layanan program baru pemeriksaan
EMG( Electromiography)
·
Memiliki ruang rawat inap berkelas VIP
keatas
·
Memiliki tenaga kesehatan yang ramah
sehingga membuat nyaman pasien
·
Memiliki tehnik promosi yang baik
·
Mempunyai akses transportasi yang
terjangkau
·
Menyediakan pelayanan ambulance secara
gratis agar memudahkan pasien untuk ke rumah sakit
·
Menyediakan pelayanan home care bagi pasien sehingga membuat
rasa nyaman bagi pasien
·
Mendapatkan profit dari banyaknya jumlah
pasien yang melakukan operasi dalam hitungan per hari
d.
Data ancaman
·
Mulai
bermunculan rs khusus orthopaedidan pelayanan ortophedi rumah sakit negri di
Jakarta
·
Bersaing
dalam pelayanan umum dengan rumah sakit sekitar, seperti rumah sakit medical
center
·
Pesaing
umumnya sudah bisa mengoperasikan pengendalian listrik
·
Pesaing
umumnya memiliki ALOS yang cukup
·
Pesaing memiliki BOR yang sesuai dengan
standar yaitu 60-85 BOR
·
Fasilitas penunjang yang tidak lengkap
dan kurang menarik
·
Area parking yang tidak memadai
·
Minim pengunjung dari poli umum
·
Belum terlalu banyak sumber daya manusia
dalam bidang ortophedi
·
Adanya masyarakat yang lebih mempercayai
pengobatan tradisional
·
Biaya yang sangat mahal membuat
masyarakat sedikit ragu untuk melakukan pengobatan serta operasi
·
Kurangnnya tenaga kesehatan dalam bidang
umum di rs ini
·
Sulit mencari tenaga khusus orthopedi
lainnya
·
Memiliki struktur organisasi bersifat
yayasan keluarga
·
Struktur bangunan yang tidak luas
membuat masyarakat kurang merasakan kenyamanan.
·
Memfokuskan pelayanan pada kelas rawat
inap menengah keatas
·
Pemutusan kerjasama asuransi sehingga
mengurangi jumlah pasien yang menggunakan asuransi tersebut
·
Harga alat pengobatan yang terlampau
mahal
·
Tidak mempunyai traumathic center
·
Rumah sakit lain tidak dikelola oleh
yayasan keluarga
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Sudah terakreditasi penuh tingkat dasar 5 pelayanan
|
BOR yang dimiliki kurang dari standar, yaitu terdapat 57 BOR
|
Mempunyai surat izin operasional dari Dinas Kesehatan
|
Pelayanan yang dilakukan hanya berfokus pada sasaran binaragawan
dan para lansia
|
Mempunyai unit pelayanan yang membuat alat bantu anggota gerak
(orthosis) dan pengganti anggota gerak (prostehsis)
|
Kurangnya ALOS/ lama Rawat
|
Mempunyai unit pelayanan fisioterapi
|
Pengoperasional listrik kurang, sehingga pada saat pelayanan
listrik sempat padam
|
Mempunyai alat-alat dan teknologi orthopaedi yang canggih
|
Kurang dalam pelayanan umum
|
Justifikasi : merupakan
rumah sakit orthopedi yang suda diakui dan mempunyai pelayanan yang unggul
dalam bidang orthopedi
|
Justifikasi :
terdapat pelayanan yang kurang, terbukti dari jumlah BOR yang ada
|
Peluang
|
Ancaman
|
Merupakan rumas sakit orthopaedi swasta pertama dijakarta
|
Mulai bermunculan rs khusus orthopaedi
|
Angka kecelakaan semakin meningkat, terutama di daerah pasar
minggu
|
Bersaing dalam pelayanan umum dengan rumah sakit sekitar,
seperti rumah sakit medical center
|
Terletak dikawasan perumahan yang belum ada rumah sakit
orthopaedi
|
Pesaing memiliki BOR yang sesuai dengan standar yaitu 60-85 BOR
|
Merupakan kawasan yang dilalui banyak orang
|
Pesaing umumnya sudah bisa mengoperasikan pengendalian listrik
|
Pendiri rumah sakit merupakan spesialis ahli orthopaedi
|
Pesaing umumnya memiliki ALOS yang cukup
|
Justifikasi : karena
terdapat di kawasan lalulintas yang padat penduduk ditambah dengan angka
kecelakaan yang tinggi
|
Justifikasi :
semakin meningkatnya tren penyakit dan angka kecelakaan menyebabkan
bermunculan rumah sakit dalam bidang pelayanan orthopedi dengan teknologi
yang baru
|
2.
Analisa data
Analisa
Data Internal Faktor Strategi ( Matriks IFAS)
No
|
Faktor internal strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Score
|
|
Kekuatan (strength)
|
|
|
|
1
|
Sudah terakreditasi penuh tingkat dasar 5
pelayanan
|
0,20
|
3
|
0,6
|
2
|
Mempunyai surat izin operasional dari
Dinas Kesehatan
|
0,10
|
4
|
0,4
|
3
|
Mempunyai unit pelayanan yang membuat
alat bantu anggota gerak (orthosis) dan pengganti anggota gerak (prostehsis)
|
0.05
|
3
|
0,15
|
4
|
Mempunyai unit pelayanan fisioterapi
|
0.05
|
2
|
0,1
|
5
|
Mempunyai alat-alat dan teknologi
orthopaedi yang canggih
|
0.15
|
3
|
0,3
|
|
Kelemahan
(weaknesses)
|
|
|
|
1
|
BOR yang dimiliki kurang dari standar,
yaitu terdapat 57 BOR
|
0,15
|
2
|
0,3
|
2
|
Pelayanan yang dilakukan hanya berfokus
pada sasaran binaragawan dan para lansia
|
0,10
|
2
|
0,2
|
3
|
Kurangnya ALOS/ lama Rawat
|
0,05
|
1
|
0,5
|
4
|
Pengoperasional listrik kurang, sehingga
pada saat pelayanan listrik sempat padam
|
0,05
|
1
|
0,5
|
5
|
Kurang dalam pelayanan umum
|
0,10
|
3
|
0,3
|
|
Jumlah
|
1
|
|
3,35
|
Analisa
Data EksternalFaktor Strategi ( Matriks EFAS)
No
|
Faktor Eksternal
strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Score
|
|
Peluang (Oportunity)
|
|
|
|
1
|
Merupakan rumas sakit orthopaedi swasta
pertama dijakarta
|
0,10
|
4
|
0,4
|
2
|
Angka kecelakaan semakin meningkat,
terutama di daerah pasar minggu
|
0,05
|
3
|
0,15
|
3
|
Terletak dikawasan perumahan yang belum
ada rumah sakit orthopaedi
|
0,05
|
3
|
0,15
|
4
|
Merupakan kawasan yang dilalui banyak
orang
|
0,10
|
2
|
0,2
|
5
|
Pendiri rumah sakit merupakan spesialis
ahli orthopaedi
|
0,15
|
2
|
0,3
|
|
Ancaman (Threats)
|
|
|
|
1
|
Mulai bermunculan rs khusus orthopaedi
|
0,15
|
2
|
0,3
|
2
|
Bersaing dalam pelayanan umum dengan
rumah sakit sekitar, seperti rumah sakit medical center
|
0,05
|
2
|
0,3
|
3
|
Pesaing memiliki BOR yang sesuai dengan
standar yaitu 60-85 BOR
|
0,05
|
1
|
0,5
|
4
|
Pesaing umumnya sudah bisa mengoperasikan
pengendalian listrik
|
0,10
|
1
|
0,1
|
5
|
Pesaing umumnya memiliki ALOS yang cukup
|
0,20
|
2
|
0,4
|
|
Jumlah
|
1
|
|
2,8
|
3.
Pengambilan keputusan
Dari
hasil perhitungan matriks IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa:
-
Score IFAS diatas 2,0 maka, kekuatan
lebih besar dari kelemahan
-
Score EFAS diatas 2,0 maka, peluang
lebih besar dari ancaman
S > W O > T
Strategi yang
digunakan adalah strategi TO yaitu strategi ekpansi = perluasan rumah sakit
=
Perkembangan Rumah Sakit Siaga Raya tahun 2018 menjadi Rumah Sakit Trauma
Center.